IPARI KOTA BENGKULU – Anak-anak muda, generasi agama dan bangsa. Hari ini mari kita bicara tentang sesuatu yang sangat penting, yaitu bagaimana kita bisa menjadi anak muda yang menjadi kebanggaan bagi orang tua dan guru kita, sekaligus menjadi anak yang sholeh dan berakhlak mulia.
Setiap orang tua dan guru tentu sangat berharap anak didiknya bisa sukses dunia akhirat.
Mereka ingin melihat kita tumbuh menjadi pribadi yang hebat, bukan hanya pintar di sekolah, tetapi juga berakhlak baik, beriman, dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 90)
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, terutama orang tua dan orang yang telah berbuat baik kepada kita, termasuk guru.
Untuk menjadi kebanggaan, pertama-tama kita harus menjalankan kewajiban kita sebagai anak dan pelajar dengan baik.
Belajarlah dengan sungguh-sungguh karena ilmu adalah cahaya dalam kehidupan.
Demikian disarikan dari hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224. Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda:
طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”
Dalam riwayat hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda,
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR Tabrani)
Belajar tidak hanya tentang nilai dan raport, tetapi juga tentang membentuk karakter dan akhlak yang mulia.
Kedua, menjadi anak sholeh berarti rajin beribadah, menghormati orang tua, teman, dan guru, serta selalu berusaha berbuat baik.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang berbakti kepada orang tuanya, maka Allah akan memberikan keberkahan pada umurnya dan rizkinya.” (HR. Ahmad)
Ketiga, selalu jaga akhlak ketika berinteraksi di sekolah dan lingkungan.
Jadilah contoh yang baik dalam tutur kata, sikap, dan perilaku sehingga guru dan teman merasa nyaman berada di sekeliling kita.
Beberapa kiat singkat untuk menjadi anak sholeh dan kebanggaan orang tua serta guru:
– Rajin shalat lima waktu tepat waktu.
– Hormati orang tua dan guru dengan sopan santun.
– Belajar dengan tekun dan tidak mudah putus asa.
– Jaga lisan, hindari berkata kasar dan bohong.
– Sering membantu orang tua dan teman yang membutuhkan.
– Selalu berdoa memohon petunjuk dan kekuatan kepada Allah.
Ingatlah, menjadi anak yang hebat bukan hanya soal pintar dalam pelajaran, tetapi bagaimana kita menjaga hati dan akhlak di tengah perubahan zaman.
Jika kita bisa menjaga iman, ilmu, dan akhlak, maka kita akan menjadi anak yang membahagiakan orang tua dan guru, serta membawa manfaat bagi banyak orang.
Semoga Allah selalu membimbing kita agar menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua dan guru, serta menjadi anak muda yang penuh prestasi dan akhlak mulia. Aamiin.













