Penyuluh Agama Ajak Warga PAS, Pentingnya Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

IPARI KOTA BENGKULU  Penyuluh Agama Islam (PAI) Kecamatan KUA Sungai Serut, melaksanakan bimbingan penyuluhan diwilayah binaan khusus kepada Pemerlu Atensi Sosial (PAS), di Sentra Dharma Guna Bengkulu.

Edisi minggu ini, Selasa (9/9/25), materi penyuluhan yang diberikan oleh PAI KUA Sungai Serut sedikit berbeda, sebab masih dalam suasana memperingati Mualid Nabi SAW 1447 Hijriah.

Umat Islam di seluruh penjuru dunia setiap tahunnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momentum bersejarah yang bukan hanya dimaknai sebagai perayaan lahirnya Nabi terakhir, tetapi juga sebagai ajang refleksi dan pembelajaran mulai dari pesan moral, spiritual, dan sosial.

Acara ini diawali dengan pujian kepada Allah SWT serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam penyuluhan yang disampaikan oleh PAI KUA Sungai Serut, Eka Rahayu Purbenazir, M.H bahwa kelahiran Rasulullah merupakan anugerah terbesar bagi umat manusia.

Hal ini ditegaskan melalui firman Allah dalam QS. Al-Anbiya ayat 107: Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

Dijelaskan Eka, ayat ini menegaskan bahwa kehadiran Nabi Muhammad SAW membawa rahmat dan cahaya, tidak hanya bagi bangsa Arab pada masanya, tetapi juga untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman.

“Untuk itu, peringatan Maulid Nabi tidak boleh sekadar dijadikan rutinitas seremonial belaka, melainkan harus menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaan serta komitmen meneladani akhlak beliau,” ujar Eka Rahayu.

Selain itu, Maulid Nabi dimaknai sebagai momentum untuk kembali meneguhkan hati dan menguatkan keimanan.

Sebab, Rasulullah SAW memiliki kepribadian yang memiliki akhlak mulia: jujur, amanah, rendah hati, penyayang, sabar, dan penuh kasih sayang terhadap sesama.

Akhlak beliau menjadi teladan yang tiada tanding. Sebagaimana difirmankan Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 21: Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

“Memperingati Maulid Nabi, berarti berupaya meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah, bukan sekadar merayakan hari lahir beliau,” tuturnya.

Sementara itu, penyampai materi selanjutnya dari PAI KUA Sungai Serut, Harmida, S.Ag tentang tujuan peringatan Maulid Nabi.

Dijelaskannya, mengajak warga PAS untuk menekankan empat tujuan utama dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Menguatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Nabi harus tercermin dalam sikap dan tindakan nyata.

2. Menumbuhkan rasa syukur

Syukur atas diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.

3. Meningkatkan semangat mengamalkan sunnah Nabi

Sunnah beliau mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga akhlak sosial.

“Yang terakhir, keempat mempererat ukhuwah Islamiyah. Melalui majelis ilmu, dzikir, dan shalawat, umat Islam semakin dipersatukan oleh kecintaan kepada Nabi,” ungkap Harmida.

Selain itu, Harmida juga menerangkan, rasa wujud nyata cinta kepada Nabi. Sebab cinta kepada Rasulullah tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Beberapa bentuk implementasi cinta kepada Nabi antara lain:

1. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

2. Membiasakan shalat berjamaah sebagai bentuk kedisiplinan dalam ibadah.

3. Membaca dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

4. Membaca shalawat secara rutin.

5. Menolong sesama dan menyebarkan kasih sayang di tengah masyarakat.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menegaskan bahwa keimanan seseorang berkaitan erat dengan kecintaan kepada Nabi.

Sementara itu, materi selanjutnya dari PAI KUA Sungai Serut, Achmad Fadian, S.Sos tentang amalan dalam peringatan Maulid Nabi.

Dikatakan Fadian, selain memperbanyak shalawat, umat Islam juga dianjurkan melakukan berbagai amalan yang dapat memperkuat spiritualitas sekaligus menebar manfaat bagi orang lain, seperti, membaca shalawat bersama sebagai wujud cinta dan penghormatan kepada Rasulullah.

Disamping juga memberi santunan kepada fakir miskin dan anak yatim, sebagai bentuk kepedulian sosial.

Dan terakhir, menyebarkan ilmu, nasihat, dan kebaikan agar ajaran Islam semakin kokoh di tengah masyarakat.

“Amalan-amalan tersebut diharapkan dapat mempertebal rasa syukur, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara umat,” terangnya.

Disisi lain, penyampaian materi selanjutnya dari PAI KUA Sungai Serut, Iis Sugiarti, M.TPd tentang momentum perbaikan diri.

Iis mengajak agar seluruh umat Islam menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum perbaikan diri. Dengan meneladani akhlak Rasulullah, umat Islam diharapkan mampu menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *