IPARI KOTA BENGKULU – Dalam rangka memberantas buta aksara Al-Qur’an, dikalangan Ibu-Ibu Majelis Taklim (MT) diwilayah kerja Kecamatan Gading Cempaka, maka salah satu Aparatur Sipil Negara Penyuluh Agama Islam (ASN PAI) Sutri,S.Ag memberikan tips jitunya.
Dijelaskan Sutri, pertama, menggunakan metode sederhana pendekatan psikologis, terkhusus pada kalangan ibu-ibu telah masuk kategori lansia (lanjut usia).
Hal ini agar memberikan semangat untuk kembali bergabung di majelis-majelis halaqoh, yang merupakan binaan dari Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Gading Cempaka.
Kedua, disamping pendekatan psikologis, Sutri menuturkan, juga dilakukan pendekatan sosiologis dengan diajak berdialog atau berdiskusi bersama.
“Jika ada kendala apapun dilapangan, saat berlangsungnya kegiatan majelis taklim maka kami selalu siap mendampingi, dan memberikan ilmu yang kami miliki,” ujar Sutri.
Lebih jauh dijelaskan Sutri, untuk tips yang ketiga, menggunakan metode Iqro’ bagi kalangan ibu-ibu lansia, sebab mereka masih harus belajar dari nol untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Al-Quran.
Lalu keempat, secara berkelanjutan untuk terus diupayakan, agar berperan aktif dalam bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan diwilayah kerja Kecamatan Gading Cempaka.
Terakhir kelima, terkhusus di Majelis-Majelis Taklim di Kelurahan Sido Mulyo Kecamatan Gading Cempaka, Sutri selalu mengedepankan kepentingan bersama dan dengan cara pendekatan kekeluargaan.
Sehingga bagi ibu-ibu yang masih merasa kesulitan dalam memahami kefasihan baca Al-Qur’an, dan lainnya tidak menganggap orang lain lagi melainkan adalah bagian keluarga.
Hal ini bertujuan sebagai pelopor perubahan garda terdepan ummat Penyuluh Agama Islam Kecamatan Gading Cempaka.
“Ke-lima tips jitu inilah yang Insya Allah secara istiqomah dan bekerlanjutan saya lakukan guna upaya memberantas buta aksara Al-Qur’an dikalangan Ibu-Ibu MT, terkhusus diwilayah kerja binaan utama saya di Kelurahan Sido Mulyo Kecamatan Gading Cempaka ini Bang Adit,” tuturnya.
