Peringatan Mualid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Kemenag Kota Hadirkan Ustadz Kondang Ternama

News601 Dilihat

IPARI KOTA BENGKULU – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah/ 2025 Masehi, bertempat di Aula PLHUT Kemenag, Rabu (17/8/2025).

Menariknya, Kemenag Kota menghadirkan Ustadz Kondang ternama yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bengkulu, Periode 2010-2015, dan ditahun 2012 dia resmi menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, yaitu Ustadz Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd.

Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama Kota Bengkulu, Dr. H. Nopian Gustari, S.Pd.I, M.Pd.I dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Junaidi Hamsyah, yang sudah berkenan memenuhi undangannya, dan memberikan tausiyah pada peringatan Mualid Nabi Muhammad SAW.

“Ini perdana dimasa kepemimpinan saya, menjabat sebagai Kepala Kantor menggelar peringatan Mualid Nabi SAW, untuk itu, saya harapkan para ASN yang hadir dapat mendengarkan tausiyah dari Ustadz Junaidi Hamsyah dalam meneladani baginda Nabi,” ujar Dr. Nopian dalam sambutannya.

Selain itu, Dr. Nopian juga mengingatkan para ASN untuk pentingnya bersyukur, apapun yang diberikan oleh Allah SWT jangan lupa bersyukur.

“Kalau kita tidak merasa bersyukur, kita akan merasa kurang dan kurang terus nantinya,” terangnya.

Sementara itu, penyampaian tausiyah dari Ustadz Junaidi Hamsyah menerangkan, bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah adalah momentum berharga bagi umat Islam, untuk kembali merenungkan betapa agungnya pribadi Rasulullah SAW.

Sebab, Allah SWT sendiri bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan kepada beliau, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an yang artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).

” Dalam ayat tersebut menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah SAW, hingga Allah pun memuliakan beliau,” tuturnya.

Disamping itu, Ustadz Junaidi Hamsyah juga menerangkan tentang akhlak Nabi yang luar biasa mengagumkan, menurutnya, Rasulullah SAW dikenal dengan akhlak yang sempurna. Bahkan, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya, yang artinya “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4).

” Beliau selalu menebarkan kasih sayang, kejujuran, kesabaran, dan kelembutan kepada sesama manusia, bahkan terhadap orang yang memusuhinya sekalipun,” tuturnya.

Sebab, keagungan akhlak Nabi SAW bukan hanya tercermin dalam perkataan, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Rasulullah SAW selalu menjaga lisan dari ucapan yang menyakiti, mendahulukan kepentingan orang lain, dan menebarkan kedamaian.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memiliki Iman yang Kuat, selain akhlaknya yang mulia, Nabi Muhammad SAW memiliki iman yang sangat kokoh.

Dalam berbagai ujian hidup, beliau tidak pernah goyah sedikit pun. Ketika menghadapi penolakan, caci maki, bahkan ancaman pembunuhan, Rasulullah SAW tetap teguh menyampaikan risalah Islam. Beliau yakin sepenuhnya bahwa pertolongan Allah SWT akan selalu menyertai.

“Iman yang kuat inilah yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai sosok pembimbing umat yang tangguh. Beliau tidak hanya mengajarkan tentang keyakinan kepada Allah, tetapi juga mencontohkan bagaimana iman itu diwujudkan dalam tindakan nyata: berbuat adil, menolong yang lemah, menjaga kejujuran, dan selalu berpegang teguh pada prinsip kebenaran,” jelasnya.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Junaidi Hamsyah juga menyautkan dengan krisis Akhlak para pejabat, dan kejadian yang terjadi di Indonesia saat ini.

Menurutnya, jika dilihat kondisi bangsa Indonesia akhir-akhir ini, banyak hal yang bertolak belakang dengan ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW. Fenomena degradasi moral semakin nyata di berbagai lapisan masyarakat.

Pertama, maraknya kasus korupsi di kalangan pejabat dan elit politik mencerminkan hilangnya rasa takut kepada Allah SWT, serta runtuhnya nilai kejujuran. Korupsi yang terus berulang bukan hanya merugikan negara, tetapi juga merusak kepercayaan rakyat kepada pemimpin.

Kedua, aksi demo masyarakat dengan kebijakan pemerintah saat ini, yang menyebabkan kerusakan bahkan ada yang meninggal dunia, akibat demo besar-besaran dari masyarakat ke pemerintah.

“Kenapa masyarakat bisa semarah itu? Karena kurangnya akhlak para pejabat tersebut, inilah penting menjaga akhlak dengan baik,” ungkapnya.

Ketiga, menurunnya rasa hormat dan adab dalam kehidupan bermasyarakat. Fenomena saling menghina di dunia maya, intoleransi, serta sikap individualistis semakin memperlebar jarak antarumat. Padahal, Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam selalu menjaga persaudaraan, saling menghormati, dan menebarkan kedamaian.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dihadiri oleh Kassubag TU, Dr. H. Fachrurrazi, M.Pd, Kasi Bimas Islam, H. Rolly Gunawan, M.H.I dan seluruh pejabat dilingkungan Kemenag Kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *